Saturday, 14 May 2016

Sejarah Julukan The Doctor Buat Valentino Rossi DI MOTOGP.

Sejarah Julukan The Doctor Buat Valentino Rossi 

DI MOTOGP.




SPORTIFITAS-MOTOGP 2016-Siapa tak mengenal Valentino Rossi, ia populer dengan julukan The Doctor, begini asal muasalnya, dan ternyata ia sebelumnya punya julukan lain.
Valentino Rossi sosok fenomenal di balap motor dan hingga kini masih eksis membalap memiliki beberapa julukan lain sebelum tersemat sebutan The Doctor.
Tak sekedar julukan biasa, The Doctor dinilai cocok untuk Rossi.

Ia menggambarkan seorang 'The Doctor' sosok yang memiliki keahlian mumpuni di bidang tertentu.
Dan di bidang balap motor, keahliannya tak perlu diragukan terutama dengan berderet prestasi yang telah ia raih.
Ingin tahu asal mula julukan tersebut tersemat, berikut kisahnya.
Langkah Rossi di dunia balap tak lepas dari didikan ayahnya.
Graziano Rossi, sang ayah adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an.
Tak heran ia hidup dengan udara yang kental dengan dunia balap.
Ketika masa kanak-kanak yang lain asyik dengan mainan, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan.
Sang penghibur
Rossi yang pertama kali bergabung di GP 500cc bersama tim milik Doohan, Nastro Azzurro- Honda, saat itu dikepalai oleh mekanik andal asal Australia, Jerremy Burgess.
Suasana paddock sangat terpengaruh oleh karakter Doohan yang temperamental.
Staf, mekanik dan tim merasakan tekanan tersebut.
Rossi melihat hal tersebut 'berbahaya' karena ia tak bisa membalap dengan kesenangan.
Suatu ketika ia menang dan bertekad merayakan besar-besaran.
Sejak saat itu pesta kemenangan jadi ciri khasnya.
mengutip Wikipedia, dari aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton GP.
Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap memperoleh kemenangan.
Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.
Julukan-julukan Rossi
Sepanjang karier balap Rossi, ia sering berganti julukan.
Tujuannya untuk menarik perhatian sekaligus berikan hiburan.
Niatnya demi sisi 'kesenangan' saat balap dan untuk lucu-lucuan.
Julukan Rossifumi
Julukan Rossi ini diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc.
Julukan tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc.
Karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.
Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis, yaitu dominasi warna biru.R
ossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Julukan Valentinik
Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik.
Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.
Julukan The Doctor
Julukan ini setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi.
Selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.
”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti doktor,”ucapnya.
Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para doktor.
Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan.
“Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.” 

Rossi Siap Tuntaskan Dendam di Mugello

Rossi Siap Tuntaskan Dendam di Mugello



SPORTIFITAS-MOTOGP 2016-Sirkuit Mugello di Italia terletak sangat dekat dengan kota kelahiran Rossi di Tavullia. Sehingga setiap kali balapan digelar di sana, Rossi selalu mendapat dukungan penuh dari penggemar sekaligus kerabatnya. 

Dendam Rossi mengacu pada kegagalannya merebut gelar juara di sirkuit tersebut pada musim 2015. Padahal, sebelum balapan di sana, Rossi diprediksi meraih kemenangan. 

Sayang, pada musim lalu Rossi gagal menjuarai balapan. Pembalap berjuluk The Doctor hanya finis ketiga sementara balapan dimenangkan oleh Jorge Lorenzo.

"Saya sudah tidak sabar untuk balapan di Mugello. Tahun ini agak berbeda karena faktor ban Michelin membuat semua pembalap berhati-hati dalam perlombaan," kata Rossi, dikutip AS. 

"Saya berpikir bahwa dengan Michelin, saya bisa lebih kompetitif di Mugello musim ini. Ketika Anda mulai dari baris ketiga, Anda akan membuat awal yang buruk dan finis kedua," kata Rossi. 

Balapan di Sirkuit Mugello akan berlangsung akhir pekan depan. Rangkaian grand prix di sana akan dimulai dengan sesi konferensi pers, Kamis (18/5/2016). 
Maverick Vinales meraih podium pertamanya di MotoGP ketika jadi juara tiga di Grand Prix Prancis. Pembalap Suzuki itu pun sedikit bercerita bagaimana bisa meraih prestasi tersebut.

Vinales berhasil mengunci posisi tiga ketika balapan di Sirkuit Le Mans, Minggu (8/5/2016). Memulai balapan dari posisi delapan, rider berusia 21 tahun bisa mengakhiri race di bawah Jorge Lorenzo serta Valentino Rossi yang finis satu-dua.

Cerita Vinales ; Le Mans Prancis- Gak Mau Salip Rossi.



Keberhasilan Vinales merebut posisi tiga tak lepas dari nasib sial yang menimpa rider Honda Marc Marquez dan joki Ducati Andrea Dovizioso. Vinales yang menempati posisi lima di lap ke-16, ketiban durian runtuh dengan melonjak ke posisi tiga berkat tersisihnya Marquez dan Dovizioso dari lintasan akibat terjatuh.

Hingga memasuki lap akhir, Vinales pun berhasil mempertahankan posisinya di bawah Lorenzo dan Rossi. Podium pertama Vinales di MotoGP sejak naik kelas dari Moto2 musim lalu pun berhasil didapatnya.

Pembalap yang digadang-gadang bakal hijrah ke Yamaha itu bercerita bagaimana ia bisa mendapatkan podium. Ia mengaku cuma berusaha mempertahankan posisi tiga ketimbang merebut posisi runner up yang dimiliki Rossi. 

"Mendapatkan podium adalah target saya tahun ini dan saya bisa membidiknya sejak seri perdana. Akhirnya saya bisa mendapatkannya di Le Mans, sirkuit di mana saya memenangkan balapan pertama di kelas 125cc 2011 lalu. Keberhasilan waktu itu sangat terasa spesial sebab saya baru datang ke Grand Prix, saya sangat senang," ucapnya kepada cycle world, Jumat (13/5/2016).

"Di lap pertama (GP Prancis), saya kesulitan melawan rekan setim saya (Aleix Espargaro) dan kehilangan banyak waktu, tapi saya bisa mendapatkan kecepatan yang baik dan bisa memperbaikinya. Saya berada di posisi lima di belakang Marquez dan Dovizioso ketika mereka terjatuh,"

"Ketika berada di belakang Rossi, saya tertarik memacu motor lebih cepat. Saya kemudian banyak berpikir soal balapan di Argentina ketika saya jatuh, saya tidak ingin kehilangan kesempatan meraih podium lagi. Jadi saya berhasil menjaga konsentrasi dan lebih mengatur kecepatan untuk melawan Pedrosa, yang jaraknya sangat dekat. Itu adalah kepuasan yang luar biasa dan saya ingin ucapkan terima kasih kepada orang di sekeliling saya serta Kiara (juara dunia empat kali motorcross yang juga pacarnya) atas dukungannya," tandasnya.


Sunday, 8 May 2016

Berita Terbaru Hasil lengkap GP Prancis 2016 dan Berita seputar MOTOGP.

Hasil lengkap GP Prancis 2016:
1. Jorge Lorenzo - Movistar Yamaha - 43m 51.290s 
2. Valentino Rossi - Movistar Yamaha - 44m 1.944s 
3. Maverick Vinales - Suzuki - 44m 5.467s 
4. Dani Pedrosa - Repsol Honda - 44m 10.009s 
5. Pol Espargaro - Monstar Yamaha Tech 3 - 44m 16.221s 
6. Aleix Espargaro - Suzuki - 44m 24.211s 
7. Danilo Petrucci - Octo Pramac - 44m 29.541s 
8. Hector Barbera - Avintia Racing - 44m 29.794s 
9. Alvaro Bautista - Aprilia Racing Team Gresini - 44m 39.826s 
10. Stefan Bradl - Aprilia Racing Team Gresini - 44m 45.792s 
11. Eugene Laverty - Aspar Team MotoGP - 44m 53.967s 
12. Loris Baz - Avintia Racing - 44m 58.948s 
13. Marc Marquez - Repsol Honda - +1 lap


Berita MOTOGP LE MAN Prancis 2016 

Sportifitas Motogp 2016 - Jorge Lorenzo merebut podium tertinggi di Sirkuit Le Mans Prancis. Tanpa perlawanan, Lorenzo sukses menjuarai seri kelima MotoGP, Minggu (8/5/2016).


Pembalap Yamaha Lorenzo jadi yang tercepat dengan catatan waktu 43 menit 51,290 detik. Sejak lap pertama, juara MotoGP 2015 itu bisa memimpin jalannya lomba. Ia sama sekali tidak terganggu dengan pembalap lain yang ada di belakangnya.



http://www.indoberita.com/




Sementara itu, aksi menarik diperlihatkan Valentino Rossi. Ia yang memulai balapan dari posisi tujuh berhasil menembus urutan lima besar saat race berjalan dua putaran. Dalam beberapa lap Rossi konsisten membuntuti Marc Marquez, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. 



Saat Iannone terjatuh, Rossi otomatis ke posisi empat dan ia mulai berani menempel ketat dua lawannya. Hingga akhirnya di lap ke-12, Rossi sukses melewati Marquez serta Dovizioso. 



Pembalap berjuluk The Doctor itu tak lagi mendapat perlawanan sebab di lap ke-15, Marquez dan Dovizioso kompak terjatuh saat melewati tikungan tajam. Untuk Dovizioso, dalam tiga balapan beruntun ia selalu gagal mencapai finis. Sedangkan Marquez bisa melanjutkan aksinya, namun ia harus puas finis di posisi 13.


Jorge Lorenzo sumringah ketika dirinya mampu mencatatkan waktu terbaik dan merebut juara satu, sementara itu untuk rekan setimnya Valentino Rossi mampu menjadi pembalap tercepat kedua.
Race MotoGP Le Mans Prancis kali ini nampaknya merupakan race sempurna buat kedua pembalap Yamaha karena ini merupakan race yang sama seperti tahun lalu, yang mana Jorge Lorenzo jadi pembalap tercepat pertama dengan memulai race dari urutan pertama, dan Valentino Rossi yang memulai race dari urutan ke tujuh, Dan hasil Racenya pun juga sama Yakni Jorge Lorenzo berada di urutan pertama serta Valentino Rossi berada di urutan kedua.
Selanjutnya duo Yamaha tidak terbendung, sementara posisi tiga jatuh ke tangan Maverick Vinales. Di papan klasemen, posisi puncak berhasil dikuasai Lorenzo. Pembalap kebangsaan Spanyol itu memiliki 90 poin dan ia mendepak Marquez yang mengantongi 85 poin.